MUDZAKARAH ENAM SIFAT SHAHABAT
Verily
Allah سُبْحَانَهُ وَ
تَعَالَى has
placed the success and happiness of human's life in this world and hereafter
only in the perfect religion.
(Sesungguhnya
Allah سُبْحَانَهُ وَ
تَعَالَى telah meletakkan kejayaan
dan kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat hanya pada pengamalan agama secara
kaffah (totalitas/sempurna).
The
fully perfect religion is by carrying out the commandments of Allah and follow
the lifestyle of Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
(Totalitas
kesempurnaan agama adalah dengan
melaksanakan segala perintah Allah serta mengikuti cara hidup
Rasulullah صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.)
It
is a fact that the Muslims today don't have the ability to implement fully
perfect teaching of Islam in their life.
(Adalah
fakta bahwa umat Islam saat ini tidak memiliki kemampuan untuk menerapkan
totalitas ajaran Islam yang sempurna dalam kehidupan mereka.)
All
of the companions رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ
had done totally all the teachings of Islam in their life, it was
(Seluruh
shahabat رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُمْ telah mengamalkan secara
total semua ajaran Islam dalam kehidupan mereka, itu terutama karena, semua
shahabat memiliki enam sifat yang mulia pada diri mereka.)
If
we have this six noble characteristics, in-syaa Allah we will
also be able to practice the perfect religion in our life easily.
(Jika
kita memiliki enam sifat mulia ini, in-syaa Allah kita juga akan
dimudahkan untuk mengamalkan agama secara sempurna dalam kehidupan
kita.)
So
it should had been our first priority to bring these qualities into our life.
(Jadi
sudah seharusnyalah menjadi prioritas pertama kita untuk membawa sifat-sifat
ini ke dalam kehidupan kita.)
What
are the six noble characteristics of companions of the prophet
رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ
?
(Apakah
enam sifat mulia para shahabat رَضِيَ
اللّٰهُ عَنْهُمْ tersebut ?)
1.
Having the essence of Kalimat Thoyyibah
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ
اللّٰهِ
Laa iLaaha illalaah Muhammadurrasulullaah
(Memiliki
hakikat Kalimat Thoyyibah لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِ
Laa
iIaaha illalaah Muhammadurrasulullaah)
2.
Prayer with
خشوع and خصوع
(Sholat
khusyu' wal khudhu')
3.
Knowledge with remembrance of Allah.
(Ilmu
ma'a dzikir)
4.
Respect of Muslims
(Ikromul
Muslimin)
5.
Sincerity and rectification of intention
(Tashihunniyah)
6.
Inviting people to Allah and conveying
Islam
(Da'wah
dan tabligh)
1.
Having the essence of Kalimat Thoyyibah
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ
اللّٰهِ
Laa iLaaha illalaah Muhammadurrasulullaah
(Memiliki
hakikat Kalimat Thoyyibah لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِLaa
iIaaha illalaah Muhammadurrasulullaah)
A.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ
Meaning
of Laa Ilaaha Illallaah :
In
short the sentence means that there is no God but ALLAH.
Arti
dari Laa Ilaaha Illallaah :
Secara
ringkas kalimah tersebut memiliki arti bahwa tidak ada Tuhan selain ALLAH.
In
broader sense the sentence means that what ever we see in the world and
whatever exists outside of our vision, all are creation except ALLAH.
Dalam
arti yang lebih luas kalimah itu berarti bahwa apa saja yang kita lihat di
dunia dan apapun yang tidak terlihat di luar pandangan kita, semuanya adalah
ciptaan kecuali ALLAH.
The
aim of Laa Ilaaha Illallaah is that we must take out the greatness of anything
from our heart and take only the greatness of Allah into our heart.
(Tujuan
dari Laa Ilaaha Illallaah adalah bahwa kita harus mengeluarkan kebesaran apapun
dari hati kita dan hanya memasukkan kebesaran Allah ke dalam hati kita.)
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى said :
Indeed,
those who have said, "Our Lord is Allah " and then remained on a
right course - the angels will descend upon them, (saying) : Do not fear and
(Allah
سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman :)
Sesungguhnya
orang-orang yang berkata : Tuhan kami adalah Allah, kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan
berkata) : Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu. (QS.
Fussilat 41: 30)
نَحْنُ اَوْلِيٰۤـؤُکُمْ فِى
الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَفِى الْاٰ خِرَةِ ۚ وَلَـكُمْ فِيْهَا مَا تَشْتَهِيْۤ
اَنْفُسُكُمْ وَلَـكُمْ فِيْهَا مَا تَدَّعُوْنَ
We
(angels) were your allies in worldly life and [are so] in the Hereafter. And
you will have therein whatever your souls desire, and you will have therein
whatever you request (or wish).
Kamilah
pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya (surga)
kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta. (QS.
Fussilat 41: 30-31)
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ
اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِ ذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ
اٰيٰتُهٗ زَا دَتْهُمْ اِيْمَا نًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ
The
believers are only those who, when Allah is mentioned, their hearts become
fearful, and when His verses are recited to them, it increases them in faith;
and upon their Lord they rely. (QS. Al-Anfal 8: 2)
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar
hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat)
imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, (QS. Al-Anfal 8: 2)
وَعَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ
مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ» .
رَوَاهُ مُسلم
Utsman
bin ‘Affan رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
reported God's messenger صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ as saying :
Whoever dies knowing that there is no one worthy of worship except Allah shall
enter Paradise.
Utsman bin ‘Affan رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ meriwayatkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : Siapa saja yang meninggal dan mengetahui bahwa tidak ada yang layak disembah kecuali Allah akan masuk surga. (HR Muslim)
Prophet صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ said :
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
Whoever
recites Laa ilaaha illalah at the end of his life will enter paradise.
Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : Barangsiapa yang pada akhir kehidupannya mengucapkan laa ilaaha illallaah, maka dia akan masuk surga. (HR. Abu Daud)
HOW TO GET IT
(Cara mendapatkannya) :
1.
We always talk about the importance of iman.
(Kita
senantiasa membicarakan mengenai pentingnya iman.)
2.
We make gatherings of iman.
(Kita membuat halaqoh-halaqoh
iman.)
3.
We talk about the grandeur and greatness of Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
at least 5 times a day.
(Kita
bicarakan kebesaran Allah سُبْحَانَهُ
وَ تَعَالَى minimal 25 kali sehari)
4.
We pray to Allah, may He gives us the essence of iman.
(Kita
berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat iman.)
B. Muhammadurrasulullah
Muhammadurrasulullah means Muhammad is the messenger of Allah.(Muhammadurrasulullah artinya Muhammad adalah utusan Allah.)
The aim of Muhammadurrasulullah (MAKSUD DARI Muhammadurrasulullah)
We
must believe that there is no way of life leads to the success in this world
and the hereafter except follow the way of life of Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
(Kita
harus yakin bahwa tidak ada jalan untuk meraih sukses di dunia dan akhirat kecuali
cara hidup Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.)
The
virtues of Muhammadurrasulullah
(KEUTAMAAN Muhammadurrasulullah) :
Verses
from the holy Qur'an (Ayat-ayat Al-Qur’an)
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ
اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ
وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
You
have indeed in the Messenger of Allah a beautiful pattern (of conduct) for any
one whose hope is in Allah and the final day, and who engages much in the
praise of Allah. (QS. Al Ahzab : 21)
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. (QS. Al Ahzab : 21)
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ
اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ
وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Say
: If you do love Allah, follow me, Allah will love you and forgive your sins,
for Allah is Oft-forgiving, Most Merciful. (QS. Ali Imran : 31)
Katakanlah:
Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali
Imran : 31)
The saying of Rasulullah
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
(HADITS Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
مَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ
أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ
Anas Ibn Malik رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
narrates that Nabi
Anas
Ibn Malik رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ meriwayatkan
bahwa Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
bersabda : Barangsiapa menghidupkan sunnahku berarti dia cinta
padaku, dan barangsiapa cinta padaku, maka dia bersamaku di surga. (HR
Tirmidzi)
Utban Ibn Malik رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ narrates that Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ said : "Never enter the hell or touch by fire hell someone who bearwitness that nobody is worthy of worship except Allah and I am the messenger of Allah. (HR Muslim)Utban Ibn Malik رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ meriwayatkan bahwa Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : Tidak akan masuk neraka atau disentuh api neraka seseorang yang bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan aku adalah utusan Allah. (HR Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، قَالُوْا: يَا
رَسُوْلَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجنَّةَ، وَمَنْ
عَصَانِي فَقَدْ أَبَى.
Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
narrates that Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
said : All of my ummat will enter
HOW TO GET IT
(Cara mendapatkannya) :
1.
We always talk about the importance of sunnah of Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
(Kita
senantiasa membicarakan kepentingan sunnah Rasulullah صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.)
2.
We should revive the sunnah of Rasulullah صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ in our daily life, that consist of : Suroh
(appearance), Sirah (habit/behavior), Sarirah (thinking).
Kita
harus menghidupkan sunnah Rasulullah صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam kehidupan kita, yang
terdiri dari : Suroh (penampilan), Sirah (kebiasaan/prilaku), Sarirah (pemikiran).
3.
We should revive the lifestyle of Rasulullah
Kita
hidupkan cara hidup Rasulullah صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dari ujung kepala sampai ke
ujung kuku.
4.
We pray to Allah, may Allah gives us the ability to follow the sunnah of
Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Kita
berdoa kepada Allah agar memberikan kita kekuatan untuk mengamalkan sunnah Rasulullah
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
2.
Prayer with
خشوع and خصوع
(Sholat khusyu' wal khudhu')
It means sholat with full of concentration and devotion by bearing in mind the grandeur of Allah follow the way of Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.Artinya sholat dengan penuh konsentrasi dan merendahkan diri dengan menghadirkan kebesaran Allah dalam hati serta mengikuti cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
The aim of Sholat Khusyu' wal Khudhu' (MAKSUD TUJUAN SHOLAT KHUSYU’ WAL KHUDU’)
We actualize the obedience to Allah in sholat into our daily life.Kita membawa ketaatan kepada Allah dalam sholat kedalam kehidupan kita sehari-hari.
The virtues of sholat (Keutamaan sholat)
Verses
from the holy Qur'an (Ayat-ayat Al-Qur’an) :
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
For prayer restrains from shameful and unjust deeds. (QS. Al Ankabut : 45)(Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.) (QS. Al Ankabut : 45)
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ
وَالصَّلَاةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
And seek help in patience and prayer; and surely it is indeed great (i.e; formidable, hard) except for the submissive. (QS. Al Baqarah : 45)Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (QS. Al Baqarah : 45)
رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ
وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
O My Lord, make me one who establishes regular prayer, and also (raise such) among my offspring O Our Lord! And accept thou my prayer. (QS. Ibrahim : 40)Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (QS. Ibrahim : 40)
عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ
رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ «
الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا
Ummi Farwa رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهَا
narrates that Rasulullah
HOW TO GET IT (Cara mendapatkannya) :
1.
We always talk about the importance of sholat. (Kita
senantiasa bicarakan kepentingan sholat.)
2.
We rectify the external of our sholat. (Kita perbaiki
zahirnya sholat kita.)
3.
We present the majesty of Allah in prayer. (Kita hadirkan
keagungan Allah dalam sholat kita.)
4.
We learn to solve our problem through sholat. (Kita
belajar memecahkan masalah kita melalui sholat.)
5. We pray to Allah, may Allah gives us the essence of sholat khusyu' wal khudhu'. (Kita berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat sholat khusyu dan khudu.)
3.
Knowledge with remembrance of Allah.
(Ilmu ma'a dzikir)
Knowledge is all instructions
that came from Allah through Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
(Ilmu adalah seluruh petunjuk yang
datang dari Allah melalui
Dzikir
is remembering Allah as grand as He is.
(Dzikir
adalah mengingat Allah sebagaimana agungnya Allah.)
The aim of Ilmu ma'a dzikir (Knowledge and Dzikir)Conducting the commandments of Allah anytime and in any condition by bearing the grandeur of Allah into our heart and follow the lifestyle of Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Maksud dan tujuan Ilmu ma'a dzikir adalah mengamalkan perintah Allah di setiap saat dan keadaan dengan menghadirkan kebesaran Allah dalam hati dan melalui cara yang dicontohkan oleh Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
A. Knowledge (Ilmu)
The virtues of Ilmu (KEUTAMAAN ILMU)
Verses
from the holy Qur'an (Ayat-ayat Al-Qur’an) :
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ
وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ
عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ
And
so amongst men and crawling creatures and cattle, are they of various colours.
Those truly fear Allah, among His servants, who have knowledge: for Allah is
Exalted in Might, Off-Forgiving. (QS. Fatir : 28)
Dan
demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan
binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ
يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو
الْأَلْبَابِ
Say:
Are those equal, those who know and those who do not know? It is those who are
endowed with understanding that receive admonition. (QS. Az Zumar : 9)
Katakanlah:
Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS.
Az Zumar : 9)
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ
فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Abu
Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
narrates that Rasulullah صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ said : Whoever makes his way easy to
pursue religious knowledge, Allah will make his way easy to enter the paradise.
(HR Muslim)
Abu
Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ meriwayatkan
bahwa Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
bersabda : Barangsiapa memudahkan langkahnya untuk mencari ilmu,
maka Allah akan memudahkan langkahnya menuju ke surga. (HR Muslim)
يَا أَبَاذَرٍّ ، لَأَنْ تَغْدَوْا فَتُعَلِّمَ اَيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ خَيْرٌ لَّكَ مِنْ اَنْ تُصَلِّيَ مِائَةَرَكْعَةٍ ، وَلَأَنْ تَغْدُوْا فَتُعَلِّمَ بَابًا مِنَ الْعِلْمِ عُمِلَ بِهِ اَوْ لَمْ يُعْمَلْ ، خَيْرٌ مِنْ اَنْ تُصَلِّيَأَلْفَ رَكْعَةٍ
Abu
Dzar رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ narrates
that Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
told me : O Abu Dzar, if you go in the morning and learn a verse from the book
of Allah, it is better for you than performing 100 rakaat of nafl sholat. And
if you go in the morning and learn a chapter of knowledge, which may or not be
applicable at that time, it is better for you than performing 1.000 rakaat of
nafl sholat. (HR Ibnu Majah)
Abu
Dzar رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ meriwayatkan bahwa
Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
berkata kepadaku : Wahai Abu Dzar, jika kamu pergi di pagi hari
dan belajar satu ayat dari Kitab Allah, itu lebih baik bagimu daripada
mengerjakan sholat nafil 100 rakaat. Dan jika kamu pergi di pagi hari dan
belajar satu bab ilmu, baik diamalkan atau tidak, maka itu lebih baik daripada
mengerjakan sholat nafil 1.000 rakaat. (HR Ibnu Majah)
The way to obtain it
(Cara mendapatkannya) :
A.
Ilm Fadhoil (Knowledge about the virtues of good deed)
(Ilmu
mengenai keutamaan amalan.)
1.
We talk about the importance of Ilm Fadhoil.
(Kita bicarakan pentingnya ilmu fadhail)
2.
We present in our mind the benefits of good deeds in every amal (deed).
(Kita
hadirkan dalam hati keutamaan amalan ketika mengerjakannya)
3.
We attend the gathering of ta'lim fadhoil.
(Kita
hadiri majelis taklim fadhail)
4.
We invite people to join in the gathering of ta'lim fadhoil.
(Kita ajak orang-orang untuk menghadiri majelis taklim fadhail)
5.
We pray to Allah may Allah give us the essence of ilm fadhoil.
(Kita berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat ilmu fadhail)
B.
Ilm Masail (Knowledge about Islamic Law) (Ilmu tentang
masalah hukum Islam)
1.We
talk about the importance of Ilm Masail. (Kita
bicarakan pentingnya ilmu masail)
2
We attend the gathering of ta'lim Masail. (Kita
hadiri majelis taklim masail)
3.
We visit the Ulama and ask him about our worldly and religious things. (Kita
kunjungi ulama dan bertanya kepada mereka tentang masalah dunia dan agama.)
4. We pray to Allah may Allah give us the essence of ilm Masail. (Kita berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat ilmu masail.)
B.
Dzikir
The virtues of Dzikir (KEUTAMAAN DZIKIR)
Verses from the holy Qur'an (Ayat-ayat Al-Qur’an) :
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Those who believe, and whose hearts find satisfaction in the remembrance of Allah. For without doubt in the remembrance of Allah do hearts find satisfaction. (QS. Ar Ra'd : 28)(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar Ra'd : 28)
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ
وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ ، مَثَلُ الْـحَيِّ وَ الْـمَيِّتِ
Abu Musa رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ narrates Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ said : The example of one who remembers of his Rabb (Allah) and one who does not remember of his Rabb, they are like the example of the living person and the dead person. (HR Bukhari)Abu Musa رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ meriwayatkan bahwa Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : Perbandingan antara orang yang ingat kepada Rabb-nya dan orang yang tidak ingat kepada Rabb-nya, seperti perbandingan orang yang hidup dan orang yang mati. (HR Bukhari)
The way to obtain Dzikir (Cara mendapatkan DZIKIR)
1.We
always talk about the importance of dzikir. (Kita
senantiasa berbicara mengenai pentingnya dzikir.)
2
We recita Al-Qur'an at least one Juz everyday. (Kita
membaca Al-Qur’an minimal 1 juz setiap hari)
3.
We recite tasbihat, sholawat and istighfar 100 times each in the morning and in
the afternoon. (Kita membaca tasbihat, sholawat dan istighfar
4.
We practice du'a masnunah in every amal. (Kita
amalkan do’a-do’a masnunah dalam setiap amal.)
5. We pray to Allah may Allah give us the essence of dzikir. (Kita berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat dzikir.)
4. Respect of Muslims (Ikromul Muslimin)
It means to honour our Muslim brothers. (Artinya adalah memuliakan saudara Muslim kita.)
The aim of Ikramul Muslimin (MAKSUD TUJUAN Ikramul Muslimin)
To fulfill our brother's rights and needs without asking for reward, only expecting the reward from Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.(Untuk menunaikan hajat saudara Muslim kita tanpa menuntut balasan, hanya mengharap ganjaran dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى)
The virtues of Ikramul Muslimin (KEUTAMAAN Ikramul Muslimin)
Verses
from the holy Qur'an (Ayat-ayat Al-Qur’an) :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Surely
the believers are only brothers; so make a reconciliation between your two
brothers, and be pious to Allah, that possibly you would be granted mercy. (QS.
Al Hujurat : 10)Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara,
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ
الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
Abdullah ibn 'Amr رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا narrates that Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ says : The merciful are shown mercy by Ar-Rahman. Be merciful on the earth, and you will be shown mercy from Who is above the heavens. (HR Abu Dawud)Abdullah ibn 'Amr رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا meriwayatkan bahwa Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : Para pengasih dan penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahmaan, rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yang ada di langit. (HR Abu Dawud)
وَ اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا
كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ
Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ narrates that Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ said : Allah will help someone as long as he helps his brothers. (HR Muslim)Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ meriwayatkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : Allah akan menolong hamba-Nya selagi dia menolong saudaranya. (HR Muslim)
مَنْ سَتَرَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِوَمَنْ كَشَفَ عَوْرَةَ أَخِيهِ الْمُسْلِمِكَشَفَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ حَتَّى يَفْضَحَهُ بِهَا فِي بَيْتِهِ
Ibn Abbas رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا narrates : Whoever conceals the wrongdoing of muslim brothers, Allah will conceal his wrongdoing on the day of Qiyamah. And whoever discloses the wrongdoing of muslim brothers. Allah will disclose his wrongdoing to the people so much so that he will be disgraced sitting in his own house. (HR Ibn Majah)Ibn Abbas رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا meriwayatkan : Barangsiapa menutupi aib saudaranya, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat. Dan barangsiapa membuka aib saudaranya, maka Allah akan membuka aibnya di hadapan orang-orang sehingga di dalam rumahnya pun dia merasa malu. (HR Ibn Majah)
HOW TO GET IT (Cara mendapatkannya) :
1. We always talk the importance of Ikramul Muslimin.(Kita selalu bicarakan kepentingan Ikramul Muslimin.)
2. We give salam to known and unknown Muslim, honors deeply our Ulama, respecting our elders, appreciating our colleagues, and loving young ones. (Kita ucapkan salam kepada saudara Muslim yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal, memuliakan para ulama, menghormati yang tua, menghargai sesama dan menyayangi yang lebih muda dari kita.)
3. We learn to associate with people who have different characters.(Kita belajar untuk bergaul dengan orang-orang yang berbeda karakternya.)
4. We pray to Allah, may Allah give us the characters of Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (Kita berdoa kepada Allah agar diberikan akhlak seperti akhlak Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.)
5. Sincerity and rectification of intention
(Tashihunniyah)It means rectifying the intention. (Artinya memperbaiki niat.)
The aim of Tashihunniyah (MAKSUD TUJUAN Tashihunniyah)
To rectify our intention so that every deeds is done only to please Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.(Untuk memperbaiki niat kita sehingga setiap amalan yang kita lakukan hanya untuk mencari ridho Allah.)
The virtues of Tashihunniyah (KEUTAMAAN Tashihunniyah)
Verses
from the holy Qur'an (Ayat-ayat Al-Qur’an) :
بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ
لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ
وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Nay, but whosoever surrendereth his purpose to Allah while doing good, his reward is with his Lord; and there shall no fear come upon them neither shall they grieve. (QS. Al Baqarah : 112)(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. Al Baqarah : 112)
قُلْ أَمَرَ رَبِّي بِالْقِسْطِ ۖ
وَأَقِيمُوا وُجُوهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ
الدِّينَ ۚ كَمَا بَدَأَكُمْ تَعُودُونَ
Say : My Lord enjoins justice; and that you set your faces aright at the time of every Prayer; and that you call upon Him, exclusively dedicating your faith to Him. You shall return to Him as you were created. (QS. Al A'raf : 29)Katakanlah: Tuhanku menyuruh menjalankan keadilan. Dan (katakanlah): Luruskanlah muka (diri)mu di setiap sembahyang dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatanmu kepada-Nya. Sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan (demikian pulalah kamu akan kembali kepada-Nya). (QS. Al A'raf : 29)
وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَنْ تَمُوتَ
إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ كِتَابًا مُؤَجَّلًا ۗ وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الدُّنْيَا
نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَنْ يُرِدْ ثَوَابَ الْآخِرَةِ نُؤْتِهِ مِنْهَا ۚ
وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِينَ
No soul may die except by Allah’s leave, at an appointed time. Whoever desires the reward of this world, We will give him of it; and whoever desires the reward of the Hereafter, We will give him of it;and soon We will reward the grateful. (QS. Ali Imran : 145)Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran : 145)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: (إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ
وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ). رواه مسلم
Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ narrates that Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ said : Allah does not consider your faces and your riches but He considers your hearts and the nature of your deed. (HR Muslim)Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk rupa kalian dan tidak juga harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan perbuatan kalian. (HR Muslim)
HOW TO GET IT (Cara mendapatkannya) :
1.
We always talk the importance of tashihunniyah. (Kita
selalu membicarakan pentingnya ikhlas.)
2.
We rectify out intention anytime and in any condition before doing it, while doing
it and after doing it. (Kita perbaiki niat kita sebelum
beramal, dalam beramal dan sesudah beramal.)
3.
We recite istighfar after performing good deed. (Kita
beristighfar setelah melakukan amal kebaikan.)
4.
We pray to Allah, may Allah give us the essence
6. Inviting people to Allah and conveying Islam
(Da'wah dan tabligh)
Da'wah means inviting/enjoin and tabligh means conveying. (Dakwah artinya mengajak dan tabligh artinya menyampaikan.)
The aim of da'wah wa tabligh (MAKSUD TUJUAN DAKWAH DAN TABLIGH)
Rectifying
ourselves by sacrificing our wealth, time and ourselves. (Memperbaiki
diri sendiri dengan cara mengorbankan harta, waktu dan diri sendiri.)
Reviving the perfect deen in ourselves and entire humankind in the world. (Menghidupkan agama dengan sempurna pada diri sendiri dan manusia seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri sendiri.)
The virtues of da'wah wa tabligh (keutamaan DAKWAH DAN TABLIGH)
Verses
from the holy Qur'an (Ayat-ayat Al-Qur’an) :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ
لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
You
are the best of peoples, evolved for mankind, enjoining what is right,
forbidding what is wrong, and believing in Allah. (QS. Ali Imran : 110)
Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ
دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Who
is better in speech than one who calls (men) to Allah, works righteousness, and
says : I am of those who bow in Islam? (QS. Fushilat : 33)
Siapakah
yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata : Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang menyerah diri? (QS. Fushilat : 33)
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا
وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ آوَوْا وَنَصَرُوا أُولَٰئِكَ هُمُ
الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا ۚ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Those
who believe, and adopt exile, and fight for the faith, in cause of Allah as
well as those who give (them) asylum and aid,- these are (all) in very truth
the believers: for them is the forgiveness of sins and a provision Most
Generous. (QS. Al Anfal : 74)
Dan
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang
yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang Muhajirin),
mereka itulah orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan
rezeki (nikmat) yang mulia. (QS. Al Anfal : 74)
Abu
Mas'ud Badri رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
narrates that Rasulullah صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ said : whoever guides
Abu
Mas'ud Badri رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
meriwayatkan bahwa Rasulullah صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : barangsiapa
mengajak kepada kebaikan, ganjarannya sama seperti orang yang melakukannya. (HR
Muslim)
Abu
Sa'id al Khudri رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
narrates : I heard Rasulullah صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ saying, "Anybody amongst you sees an
evil should change it with his hand, if he is unable to do so, then with whis
tongue, if he is unable to do this (even) then by his heart and this is the
weakest form of Iman. (HR Muslim)
Abu
Sa'id al Khudri رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
meriwayatkan : Saya mendengar Rasulullah صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda : Barangsiapa
melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu rubahlah
dengan lisannya, jika tidak mampu maka dengan hatinya dan ini adalah
selemah-lemahnya iman. (HR Muslim)
مَوْقِفُ سَاعَةٍ فِي سَبِيْلِ اللهِ
خَيْرٌ مِنْ قِيَامِ لَيْلَةَ الْقَدْرِ عِنْدَ الْحَجَرِ الأَسْوَدِ
Abu Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
narrates : I heard Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
saying : To be in the path of Allah for a short moment, it's better than
worshipping on the Lail al Qadr in front of Hajarul Aswad (the holy black
stone). (HR Ibnu Hibban)
Abu
Hurairah رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ meriwayatkan
: Saya mendengar Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ bersabda : Berdiri sesaat di
jalan Allah, itu lebih baik dari pada ibadah pada malam lailatul qadar di depan
Hajar Aswad (HR Ibnu Hibban)
HOW TO GET it
(Cara mendapatkannya) :
1.
We always talk about the importance of da'wah wa tabligh.
(Kita
senantiasa membicarakan mengenai pentingnya dakwah dan tabligh)
2.
We go in the path of Allah at least 4 month in our life, 40 days every year, 3
days every month and 2,5 hours every day.
(Kita
keluar di jalan Allah minimal 4 bulan dalam seumur hidup, 40 hari setiap tahum,
3 hari setiap bulan dan 2,5 jam setiap hari.)
3.
We go to markaz at least once a week at sabghozari night.
(Kita
pergi ke markaz minimal sekali seminggu pada malam sabghozari.)
4.
We pray to Allah, may Allah give us the essence of da'wah wa tabligh.
(Kita
berdoa kepada Allah agar diberikan hakekat dakwah dan tabligh.)
Alhamdulillah
ReplyDelete