THE POWER OF BASMALLAH

 

TRUE STORY
(Kisah Nyata)

I have met the person in this story, anyway I changed the name of the person here.
(Saya ketemu langsung dengan orang dalam cerita ini, dan saya rubah namanya disini.)

Sandra Dianty felt very strange in her own home.
One by one her family members converted to Islam.
Including her mother.
Sandra, still single, is a career woman whose work reputation continues to raise up and up.
She hates nothing more than following in the footsteps of her family converting to Islam.
Fearing that she would be influenced by her family's persuasion to convert to Islam, Sandra finally decided to get out of the house.
(Sandra Dianty merasa asing sekali di rumahnya sendiri.
Satu persatu anggota keluarganya memeluk agama Islam.
Termasuk ibu kandungnya sendiri.
Sandra, masih lajang, adalah perempuan karir yang reputasi kerjanya terus menanjak.
Tidak ada yang lebih dibencinya selain mengikuti jejak keluarganya masuk agama Islam.
Karena khawatir dia akan terpengaruh oleh bujukan keluarganya untuk masuk Islam, maka akhirnya Sandra memutuskan untuk keluar dari rumah.)

No half-hearted, not just left the house, Sandra even left Indonesia for Singapore.
For outstanding worker like Sandra it is not difficult to achieve better work, even though abroad.
Sadly her mother was forced to let go her daughter whom she really loved to work abroad.
"Sandra, you know, there is nothing I love more than you.
I also understand, there is no compulsion in religion.
However, before you leave, I want to give something to you , although at this time your heart is not open to follow your mother to embrace Islam, at least I will teach you one sentence that God willing will be useful for you. Remember this sentence: BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM ..... "
(Tidak tanggung-tanggung, bukan hanya keluar dari rumah, Sandra bahkan meninggalkan Indonesia menuju Singapura.
Untuk pekerja berprestasi seperti Sandra tidak susah untuk meraih kerja yang lebih baik, bahkan di luar negeri sekalipun.
Dengan sedih ibu kandungnya terpaksa melepas kepergian anak perempuan yang dicintainya untuk bekerja di luar negeri.
"Sandra, kamu tahu kan, tidak ada yang lebih ibu cintai selain kamu.
Ibu juga faham, tidak ada paksaan dalam agama.
Bagaimanapun, sebelum kamu berangkat, ibu ingin memberikan sesuatu kepadamu.
Walaupun saat ini hatimu belum terbuka untuk mengikuti jejak ibu memeluk agama Islam, paling tidak ibu akan mengajarkanmu satu kalimah yang Insya Allah akan berguna untukmu.
Ingatlah kalimah ini : BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM ....."

One day in Singapore :
Sandra is enjoying her holiday. That morning she came to Lia's apartment, an Indonesian close friend of her.
Lia is still working in her office.
Sandra, holding the duplicate key of Lia's apartment, arrived at the apartment very early in the morning.
Usually Lia returns to her apartment around 7-8 pm.
Sandra had just finished bathing, when suddenly the bathroom door could not be opened from inside. Somehow suddenly the door had lock problem.
It's been almost 3 hours when Sandra tried to open the door, without success.
Sandra began to panic. She wanted to contact Lia, but  it's  obviously impossible, because she didn't bring her cellphone into the bathroom.
Cold sweat began to drop down around Sandra's body, accompanied by trembling of hunger, because she hadn't had breakfast since this morning.
Shivering ...
Haunted by anxiety if Lia works overtime.
While panicking, suddenly Sandra remembered her mother's message ... She remembered the basmallah that her mother taught her.
So with her hands trembling, again Sandra tried to open the bathroom door, this time with the words: BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM .....
Subhanallah ... a miracle happened, the bathroom door immediately opened ....
Sandra seemed unable to believe ..., she looked for her cellphone, and with tears in her eyes she immediately called her mother in Indonesia:
"Mother ... I want to go back to Indonesia ... I want to follow in your footsteps to convert Islam ..."
(Written by HF Syarif based on a true story, Sandra is a pseudonym, Alhamdulillah married an Islamic Preacher, and I met her with her husband face by face)
(Suatu hari di Singapura :
Sandra sedang menikmati cuti kantor. Pagi itu dia datang ke apartemen Lia, teman akrabnya sesama warga Indonesia.
Lia sedang berada di kantornya.
Sandra yang memegang kunci duplikat apartemen Lia tiba di apartemen itu pagi-pagi sekali.
Biasanya Lia kembali ke apartemennya sekitar jam 7-8 malam.
Sandra baru selesai mandi, ketika tiba-tiba pintu kamar mandi tidak bisa dibukanya dari dalam. Entah kenapa tiba-tiba kunci pintunya bermasalah.
Sudah hampir 3 jam Sandra berusaha membuka pintu tersebut, tidak berhasil.
Sandra mulai panik. Ingin menghubungi Lia, jelas tidak mungkin, karena dia tidak membawa HP nya ke dalam kamar mandi.
Keringat dingin mulai keluar membahasahi badan Sandra, disertai gemetaran karena rasa lapar, karena belum sarapan semenjak pagi tadi.
Badannya menggigil ....
Dihantui kecemasan kalau sampai Lia bekerja lembur.
Disaat panik itulah tiba-tiba Sandra ingat pesan ibunya .... teringat akan kalimat basmallah yang diajarkan ibunya.
Maka dengan tangan yang semakin gemetar kembali Sandra berusaha membuka pintu kamar mandi, kali ini dengan ucapan : BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM .....
Subhanallah ... terjadi keajaiban, pintu kamar mandi langsung terbuka ....
Sandra seperti tidak percaya ....., dicarinya HP nya, dan dengan berlinangan air mata dia langsung menelpon ibunya di Indonesia :
"Ibu.... saya mau pulang ke Indonesia ...... saya ingin mengikuti jejak ibu masuk kedalam agama Islam ....")
Ditulis kembali oleh HF Syarif berdasarkan kisah nyata, Sandra adalah nama samaran, Alhamdulillah menikah dengan seorang da'i, dan saya ketemu langsung dengan dia bersama suaminya.

Comments

Popular posts from this blog

WE SPEAK ENGLISH

MALAIKAT BERSORBAN ((Sesi 1))

MALAIKAT BERSORBAN ((Sesi 2))